Oleh Yose Rizal
Banjarbaru,
(Antaranews.Kalsel) - Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin, Sri
Hanum menyarankan penutupan lalu lintas keluar dan masuk unggas ke Kalimantan
Selatan untuk mencegah penularan flu burung.
"Saran kami,
Pemprov Kalsel untuk sementara menutup lalu lintas keluar masuk unggas sampai
kasus flu burung berhasil ditangani dan serangan ke unggas mereda,"
ujarnya di Banjarbaru, Senin.
Dia mengatakan,
penutupan sementara lalu lintas keluar masuk unggas itu harus diikuti dengan
pengawasan lalu lintas unggas di titik pemeriksaan yang lebih ketat, di samping
sosialisasi kepada pihak terkait.
Dia menjelaskan,
pengawasan dan sosialisasi harus didukung dinas terkait setiap kabupaten dan
kota sehingga penyebaran kasus Avian Influenza (AI) yang sudah dinyatakan
positif dan mewabah di Kalsel dapat diminimalisir.
"Seluruh pihak
terkait baik, tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota harus saling dukung
dalam melakukan pengawasan sehingga lalu lintas unggas antarwilayah terpantau
dan penyebaran AI diminimalisir," ucapnya.
Menurut dia, langkah
yang sudah diambil Balai Karantina Banjarmasin untuk mencegah meluasnya
penyebaran AI adalah melaksanakan sosialisasi masuknya unggas dewasa dari luar
pulau terutama Pulau Jawa.
Disebutkan, cukup
banyak kasus adanya penumpang kapal laut di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin yang
membawa ayam Bangkok secara tidak resmi menggunakan tentengan sehingga
memudahkan masuknya unggas ke Kalsel.
"Padahal, belum
tentu unggas yang dibawa melalui jalur tidak resmi itu bagus kondisi
kesehatannya karena bisa saja menderita penyakit yang bisa menjadi media
pembawa penyakit bagi unggas di Kalsel," ujarnya.
Pihaknya sudah
menempatkan petugas di pintu masuk seperti Pelabuhan Trisakti maupun Bandara
Syamsudin Noor Banjarmasin dan bisa menahan unggas, termasuk memusnahkan jika
tidak dilengkapi dokumen resmi.
"Pemeriksaan
ketat dilakukan petugas di Pelabuhan Trisakti dimana jika ditemukan unggas yang
tidak sehat bisa ditolak masuk, sedangkan unggas yang masuk melalui bandara
harus dilengkapi dokumen," ucapnya.
Kepala Dinas
Peternakan Provinsi Kalsel, Sabrie Madani mengatakan, pihaknya akan menjalankan
saran tersebut, di samping mengambil langkah-langkah strategis untuk mencegah
penyebaran flu burung di provinsi setempat.
"Saran itu siap
kami jalankan, di samping meningkatkan koordinasi dinas terkait di daerah dalam
mencegah penyebaran flu burung melalui tindakan biosecurity dan pembagian
disinfektan," ujarnya.
Sebelumnya, Kadisnak
Kalsel menyatakan siaga flu burung menyusul kematian ribuan ekor itik yang
positif flu burung pada empat kabupaten yakni Kabupaten Tanah Laut, Hulu Sungai
Selatan, HSS dan HSU.
Editor: Imam Hanafi
COPYRIGHT © 2014